Infinite Game

Di dunia bisnis, seringkali kita terjebak dalam permainan yang kita kira bisa dimenangkan dengan cepat. Padahal kawan, bisnis itu lebih mirip marathon daripada sprint. Masuklah ke konsep "Infinite Game". Ini bukan soal siapa yang punya saham terbanyak atau laba terbesar, tapi siapa yang bisa bertahan paling lama di lapangan. Sederhananya, bisnis harus terus berkembang dan beradaptasi, bukan sekedar fokus pada kemenangan jangka pendek.

Digital Mindset Part 5 (end) - Risiko Tidak Ber-Digital Mindset

Bayangkan sebuah dunia di mana Anda melewatkan setiap peluang emas yang datang menghampiri hanya karena Anda tidak paham cara menggunakan teknologi terbaru. Ya, itulah risiko utama jika Anda tidak memiliki digital mindset. 

Ketika dunia sudah beralih ke cara-cara baru yang lebih canggih untuk bekerja dan berkolaborasi, Anda justru masih terpaku dengan cara-cara lama yang ketinggalan zaman. Peluang pekerjaan? Hilang. Kesempatan kolaborasi? Lenyap. Peluang bisnis? Sayonara. Rasanya seperti menonton kereta super cepat melewati Anda setiap hari, sementara Anda masih sibuk menunggu delman.

Digital Mindset (Part 4) - 2 Kebiasaan yang Mendukung Penerapan

Pernahkah kalian merasa tersesat di tengah arus deras teknologi yang terus berubah? Ah, tenang saja, kalian temannya banyak alias tidak sendirian. Mungkin, kita semua bisa belajar sedikit dari orang-orang yang punya digital mindset. Ya, mereka ini tidak sekadar duduk santai menonton tren teknologi berlalu, tetapi aktif menggali dan memanfaatkannya. Bagaimana mereka melakukannya? Mari kita telusuri lebih jauh.

Digital Mindset (Part 3) - Implementasi

Saat ini, kita hidup di era di mana teknologi tidak lagi menjadi pilihan, melainkan kebutuhan. Mari kita bicara tentang pengambilan keputusan yang berdampak pada peningkatan efektivitas dan efisiensi produktivitas. 

Ya, siapa yang tidak suka mendengar kata 'efisiensi'? Padahal, sering kali itu hanya alasan manis untuk menutupi kenyataan bahwa kita malas belajar hal baru. Di balik semua jargon teknologi canggih, pada dasarnya kita hanya berusaha membuat hidup sedikit lebih mudah dan berharap itu meningkatkan produktivitas. Karena siapa yang tidak ingin bekerja lebih sedikit tapi menghasilkan lebih banyak, kan?

Digital Mindset (Part 2) - Keuntungan Kompetitif

Kita sering mendengar betapa pentingnya memiliki digital mindset. Tapi siapa yang benar-benar peduli tentang itu? Well, organisasi sebaiknya peduli, jika tidak ingin dihukum oleh pasar yang semakin ganas. Perusahaan saat ini tidak hanya mencari talenta yang bisa mengetik di komputer, mereka mencari individu yang mampu merangkul teknologi baru dan menggunakannya untuk meraih keuntungan kompetitif. Jadi, jika perusahaan Anda masih berpikir bisa melangkah maju dengan pola pikir analog, siap-siap saja menjadi fosil di dunia bisnis yang terus berkembang ini.

Digital Mindset (Part 1) - Pengenalan dan Pentingnya Digital Mindset

 

Di era digital ini, siapa yang tidak mau menjadi "kompetitif dan relevan"? Kata-kata ini sering kali menjadi mantra yang diulang-ulang tanpa henti oleh para motivator teknologi dan manajer perusahaan. Tapi mari kita jujur, seberapa banyak dari kita yang benar-benar paham apa artinya memiliki "digital mindset"? Apakah ini hanya tentang menguasai berbagai aplikasi dan perangkat canggih? Atau ada sesuatu yang lebih mendalam, yang tidak bisa diukur hanya dengan seberapa cepat kita bisa mengirim email?

Yuk, Kita Ngobrol tentang "Ekstensifikasi"

Hai guys! Kalian pernah denger nggak sih istilah “ekstensifikasi”? Mungkin kedengarannya agak formal, tapi sebenarnya konsep ini bisa banget kita terapin dalam kehidupan sehari-hari, loh. Ekstensifikasi itu secara harfiah berarti memperluas cakupan atau jangkauan dari sesuatu. Keren, kan?

Asal-usul Kata 

Kata "ekstensifikasi" ini dari bahasa Latin "extensio", yang artinya "perpanjangan". Jadi, kalo kita aplikasikan dalam daily life kita, ekstensifikasi bisa jadi semacam 'level up' atau cara buat melebarkan sayap kita lebih luas lagi. 

Kenapa sih Harus Ekstensifikasi?

Coba bayangin, kalian punya hobi atau skill yang udah lumayan oke. Misalnya, kalian jago desain grafis. Dengan ekstensifikasi, kalian nggak cuma stuck di desain grafis doang, tapi mulai belajar hal-hal baru yang masih related, seperti UI/UX atau bahkan digital marketing. Kalian bisa memperluas 'empire' kalian dan jadi makin kece!

Dari Kebun ke Dunia!

Misalnya nih, ada bro Ali, seorang petani yang punya lahan sempit. Ali memutuskan buat 'ngegas' dengan beli lahan tambahan dan mulai menanam macem-macem tanaman, nggak cuma padi. Dengan begini, dia bisa ngurangin resiko gagal panen dan malah bisa panen lebih banyak loh. Kalo musim padi nggak bagus, masih ada sayuran atau buah-buahan yang bisa diandelin.

Gampangnya, ekstensifikasi tuh kayak kita yang awalnya cuma main satu game, tapi lama-lama kita coba main game lain yang seru-seru juga. Lebih banyak game yang kita kuasai, makin banyak juga kesenangan dan peluang buat menang, kan?

Yuk, Mulai 'Ekstensifikasi'!

Nggak usah ragu buat mencoba hal baru atau memperluas apa yang udah kita punya. Mungkin awalnya tricky, tapi think about the rewards! Banyak kok, benefits yang bisa kita dapet dari 'ekstensifikasi' ini. Lebih banyak knowledge, lebih banyak koneksi, dan pastinya, lebih banyak kesempatan buat sukses!

So, buat kalian yang masih ragu, mending langsung aja deh mulai ekstensifikasi kehidupan kalian. Start small, tapi dream big! Siapa tahu, dari yang tadinya cuman ngulik satu area, kalian bisa jadi expert di banyak bidang. Let’s expand our horizon and make our life more colorful, guys!

Semangat terus, dan jangan takut buat terus tumbuh dan berkembang! 💪😎🚀